Rabu, 28 September 2011

Tarling; kesedihan diatas panggung gembira

Sorot senja sore ini seperti sorot mata seorang gadis belia diatas panggung-panggung tarling pantura.

Senang namun tak berdaya.

Senang oleh para lelaki yang bergoyang dengan segepok uang ribuan di tangan.

Demi mengeluarkan diri yang tak berdaya pada kemiskinan.

Jangan salah kira, ia sama sekali tidak menjual dirinya.

Ia cuma berbagi kesenangan dengan membungkus duka dalam balutan musik gembira.

Musik tarling mewakili dirinya akan ironi hidup.

Antara lirik tentang derita dan balutan musik gembira.

Antara bintang panggung dan cemooh para tetangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar