Selasa, 01 Juni 2010

eskrim dan harapan

Siang itu, percepatan begitu mendukung roda motor saya untuk berkejaran dengan waktu.

Entah kenapa, Ramai sesaknya kota ini seperti tak berpengaruh pada laju motor saya.

Segala hal terasa begitu mendukung di siang itu.

Bahkan toko yang biasanya cukup ramai pun, sepi disiang itu .

Sang penjaga toko pun begitu sigap melayani dan memudahkan saya untuk keluar dari sana membawa beberapa buah eskrim.

Laju roda pun berlanjut kembali menuju sebuah tempat.

Tempat yang saya harapkan juga memberi dukungannya dan memudahkan saya untuk mencapai harapan itu.

Tapi ternyata tidak semudah hal – hal yang sebelumnya.

Kebingungan dan kegelisahan pun tiba- tiba menghampiri tanpa permisi.

Pandangan pun tak pernah berhenti menuju ke sebuah layar ponsel.

Berharap ada getaran atau bunyi dari ponsel tersebut yang bisa sedikit mengusir kebingungan dan kegelisahan yang terlanjur datang tanpa di undang.

akhirnya sebuah nomor ponsel pun saya hubungi, berharap dengan begitu bisa merubah keadaan.

Tetapi tetap belum ada jawaban.

kemelut dalam diri makin berkecamuk antara pikiran positif dan kegelisahan.

tapi saya terus membela si pikiran positif tanpa henti.

maafkan saya, bila kemelut yang terjadi pada diri saya agak mengganggu .

tapi eskrim ini benar – benar tak bisa menunggu.

Ia akan segera meleleh karena takut oleh panas matahari dan menjadi tidak bisa dinikmati.

begitu juga harapan yang saya titipkan pada eskrim tersebut.

Tapi tenang saja, pikiran positif selalu saling mendukung dengan diri saya.

Untuk terus berusaha, walau apapun hasil akhirnya.