Rabu, 28 September 2011

Langkah Telanjang

Kenapa terus berdiam dirumah, sesekali keluar hanya untuk mengunjungi gedung megah yang sejuknya palsu, yang menjual mimpi dalam bentuk visual, menopengi kekhawatiran dengan merk dagang yang katanya berkelas. Padahal diciptakan oleh tangan kasar para buruh yang disayat oleh para pemilik modal.

Kenapa tak mencoba keluar tantang sengatan panas atau tusukan dingin. Enak atau tidak, itu yang asli dan nyata.

Kenapa mesti isi perutmu dengan makanan mahal seharga lusinan porsi ransum pengungsi ataupun korban kelaparan.

Kenapa kau pakai sepatu seharga berlian yang membatu. Tetap saja kau injak, seperti nasib para pembuatnya.






Bukankah telanjang kaki diwaktu hujan itu menyenangkan ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar